Sabung ayam telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Filipina selama berabad-abad. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, praktik ini telah mengalami transformasi signifikan dengan hadirnya teknologi digital. Salah satu inovasi paling mencolok adalah munculnya judi live sabung ayam, yang memungkinkan penonton dan penjudi untuk menyaksikan pertarungan secara real-time melalui platform online. Fenomena ini bermula sebagai respons terhadap pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19, yang menyebabkan arena sabung ayam konvensional sepi pengunjung. Para penyelenggara kemudian beralih ke dunia maya untuk mempertahankan eksistensi dan pendapatan. Tidak butuh waktu lama, platform streaming langsung menjadi populer, bahkan setelah pembatasan pandemi mereda. Kini, ratusan situs dan aplikasi menyediakan akses ke pertandingan sabung ayam live dari berbagai wilayah di Filipina. Perkembangan ini membawa dampak ganda. Di satu sisi, judi live sabung ayam membuka peluang ekonomi baru bagi peternak ayam aduan, penyelenggara acara, hingga penyedia layanan teknologi. Tak sedikit juga masyarakat desa yang melihatnya sebagai sumber penghasilan alternatif. Namun di sisi lain, hal ini menimbulkan kekhawatiran, terutama dari sisi regulasi dan etika. Pemerintah Filipina sendiri menghadapi dilema. Di satu pihak, sabung ayam merupakan tradisi yang diakui secara hukum di beberapa wilayah. Namun, meningkatnya kasus kecanduan judi dan praktik ilegal membuat pemerintah harus memperketat pengawasan, terutama terhadap platform online yang beroperasi tanpa izin resmi. Meski kontroversial, kenyataannya judi live sabung ayam telah menemukan tempat di era digital. Dengan akses yang semakin mudah dan minat masyarakat yang terus tumbuh, tampaknya fenomena ini akan terus berkembang. Pertanyaannya kini bukan lagi apakah praktik ini akan bertahan, melainkan bagaimana memastikan bahwa perkembangannya tetap dalam koridor hukum dan etika.